Maaf ?

by - Mei 25, 2020




Sudah menjadi sebuah hal yang kita ketahui bersama bahwa manusia letaknya salah dan lupa. Hingga dari salah tersebut, timbullah maaf, yang dimaksudkan permintaan sebuah pengampunan agar tidak mengulangi sebuah salah maupun menyadari atas kesalahan. 

Permintaan maaf sudah semestinya menjadi sebuah bentuk kemurnian dari dasar hati kita. Yang dari padanya kita menemukan ketenangan atas ucapan "maaf" yang terlontar pada orang-orang atas diri kita yang telah menyakiti mereka. 
Lalu bagaimana dengan memaafkan ?
Sisi A : minta maaf
Sisi B : memaafkan
ada di sisi manakah kita ?

Seharusnya memang begitu adanya bahwa memaafkan merupakan perbuatan yang mulia. Dan ternyata, tidak semuanya mudah melakukan peran yang baik pada bagian ini. 

Bagaimana dengan hati yang terlukai teramat pedih lantas kita hanya harus bisa memaafkan, tanpa mendengar ucapan maaf dari orang-orang yang telah melukai hati kita ? Bahkan tanpa melihat perubahan sikap dari orang-orang yang melukai kita. 

Sejatinya kebesaran hati kita itu, letaknya dimana ? Perlukah menunggu orang-orang yang menyakiti kita untuk meminta maaf ? atau kita hanya perlu memaafkan walau tanpa diminta ? Ada yang hingga berurai air mata, ada pula yang melalui lengkungan di bibirnya, senyuman yang mendamaikan, ada yang tak jarang pula hingga bersujud memohon. 

Mungkin disinilah, sekeping hati kita diuji. Ada yang butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka. Ada pula yang cukup sejenak. Namun, semua berujung pada satu : IKHLAS.

Semoga maaf tidaklah menjadi 4 huruf berjejer yang hanya menjadi formalitas. 
Semoga dengan segala kerendahan hati, segenap ketulusan hati, kita ridho untuk memaafkan segala rasa sakit, segala luka yang begitu lebam membiru, segala pilu yang tak kunjung reda. 

Mungkin hanya dengan "memaafkan" menggunakan akal dan hati terdalam kita, menjadi sebuah ketenangan dalam diri. 

Lalu pertanyaan kedua akan muncul, bahwa Tuhan saja Maha Pengampun dan Pemaaf. Lalu, manusia ? Semoga kita bisa memastikan diri kita bahwa yang kita sembah adalah Tuhan, bukan ego.


Selamat Idul Fitri 1441 H, Damailah segalanya ;)

You May Also Like

0 komentar