Sesak Nan Mendesak
Aku diakali
Dalam tempurung
Yang berombak di laut
mati
Aku melangkah
Dibawah temaram sinar
bulan
Sekelebat sayap – sayap
rintihan manusia kota
Yang malu – malu
sembunyi dari malam dan jalan
Ah, rasanya ku tersesat
Dalam sepi yang berliku
Langit begitu angkuh
Tiada tangga kesana
Selain mimpi dan doa –
doa
Yang terkumpul di tiap
malam
Ku mencarimu dalam
mimpiku
Tapi, kau justru lebih
terlihat dariku
Ku cari kau pada angin
Namun hanya desah desir
ombak
Yang memecah gardu
pandang
Ku tinggalkanmu bersama
rasa sakit
Yang hanya aku seorang
yang tahu,
Yah, hanyalah aku
seorang yang tahu
0 komentar