Dan akhirnya, aku kembali hidup. Setelah sekitar 2 bulan
menjadi “zombie”. Yah, bukan gila lagi ini namanya. Hidup bagai dikejar – kejar
deadline setiap hari, non stop. Setiap malam training debate, jam 00.00 , kadang jam 1 pagi aku
baru bisa tenang mungkin, untuk sekedar tidur. Sebentar, tidur ? ya kalau tidak
ada tugas kuliah dan laporan. Tapi nyatanya ? hmmm…
Memegang 2 tanggung jawab besar, training dan acara dies
natalis himagrotek ke 4. Acara yang berlangsung kurang lebih 3 minggu ini benar
– benar WOW ! perlombaan yang tiap harinya harus mengikuti jadwal fix kelas,
dsb. Yah, dinikmati. Sebulan kemudian, datanglah laporan yang ini gila juga. Seperti
biasa, tulis tangan dan ada 10 laporan yang harus diselesaikan. Rasanya tak
ingin menjamahnya, MUAK ! Yah, bayangkan saja hal tulis menulis ini tak dapat
ku handle saat sedang ada acara lain, harus butuh konsentrasi. Beda, ketika
laporan diketik, kita bisa membawa laptop atau tab yang bisa nyambi pekerjaan yang lain. Ku rasa,
dunia sudah sangat modern loh ya. Kalau asisten atau dosen takut karena copast dan sebagainya, ya itu kembali ke tiap – tiap mahasiswanya
sih menurutku. You 'll get what you do, right
?
Yah, as soon as possible, laporan selesai meski harus
menerpa hujan untuk mengumpulkan. Whatever
! yang penting kemuakanku telah sirna bersama dengan turunnya hujan di kota
ini.
Ku kira, ini akhir dari kemuakanku, dan kebahagiaan segera
datang ketika aku bisa mencapai malam puncak dies natalis. BUT IT’S NOT THE
END, FILD ! 2 hari setelahnya, aku mendapatkan diriku terbaring di rumah sakit,
dan itu rasanya sangat sakit sekali, bukan main. Entahlah, mungkin aku sedang
dicoba. Tapi, aku yakin Allah sayang padaku. I’LL TAKE THE VALUE OF THIS.
Setidaknya, sekarang aku bisa merasakan kehidupanku yang telah lama sekali tak kurasakan seperti ini. Thanks GOD J