Pretend
Terkadang, kita berpura – pura bahagia untuk menutupi segala
ketidakbahagiaan kita. Bukan berarti , kita menyepelekan rasa bahagia itu,
bukan berarti pula kita menganggapnya murahan. Namun, karena mahalnya sebuah
kebahagiaan, tak banyak orang mampu merasakannya, bahkan mengucapnya.
Pada akhirnya, hidup ini hanya milik orang dewasa. Cukup
berpura – pura menjadi orang tua untuk melaluinya, atau berpura – pura menjadi
anak – anak untuk menghindarinya. Padahal, hanya sebatas menjalani drama di
dunia. Skenario ? jelas sudah tertata dengan rapi oleh Sang Maha Penata Hidup.
Cukup menjadi salah satu dari sekian banyak lakon, cukup menjalani satu dari
sekian milyar kisah. Namun, tetap saja. Kita tak bisa mengelak, bahkan sekedar
bertanya untuk apa kita disini ? mencari kebahagiaan kah ? Hingga dedaunan itu pun
jatuh dari rantingnya, hingga bunga yang layu menjadi bermekaran pun pada
akhirnya kita sendiri yang menjawab pertanyaan itu.
Yah, adakalanya orang mudah saja berkata bahagia. Namun,
banyak dari mereka yang tak mengerti. Maka, aku tak ingin salah. Aku tak ingin
salah menempatkan kata dan rasa bahagia. Karena aku tahu, betapa susahnya, aku
tahu betapa harus berjuang dan mengorbankan segala hal, betapa harus merelakan
yang orang lain tak tahu, betapa letihnya hanya untuk mendapatkan itu.
Dan berpura - pura bahagia pun, terkadang membuatmu kuat. Percayalah, Tuhan sedang menguatkan hati kita, bukan melemahkan. Karena Dia Maha Kuat.
Entah ,seberapa istimewa bahagia itu, hingga harus
mengorbankan segala sesuatu untuknya.
2 komentar
scrolnya gk bisa di klik ya..
BalasHapusterhalangi...hhahaha
bisa kok,terhalangi apa tes ? hahahaha
Hapus